Selasa, 22 April 2014

23 April 2014

Setelah awal bulan ini Ila yang berulang tahun, sekarang tanggal 23 giliran abi yg ulang tahun. bingung nyari kado apa ya kira2, soalnya lg program penghematan anggaran hehe... beberapa bulan lalu lihat bantal punya mas banir yang dibawa ke kantor (kado dari Istrinya), cukup unik karena ada gambar lukisan keluarga kecil mereka beserta ucapan. mau bikin seperti itu, saya tidak bisa melukis. pupus sudah harapan.

akhirnya hari senin googling ide-ide kreatif yg bisa diaplikasikan. pas ketemu bantal yang ada aplikasi gambar orang dan ucapan, tp rapih karena memang menggunakan mesin prosesnya, tapi paling tidak bisa diaplikasikan dengan merubah bahan dan penjahitannya. akhirnya saya putuskan membuat nya, karena memang ada bahan dakron, beberapa kain perca, flenel dan sisa bahan seragam kerja abi.

awalnya tulisan hanya ditulis tangan pakai pena yang waterproof, tidak disangka siang itu mba wilma dan mba nita ke tukang jahit di daerah Pasar Baroe, dan mba Anita bilang ini bisa dibordirkan sebentar, dan gak mahal (untuk tulisan yg cukup panjang ini cukup Rp 20.000,- saja). alhamdulillah hasilnya jauh lebih baik dari perkiraaan saya :).

meski gak mirip, alhamdulillah bisa jadi :)


Selasa sore... bantal pun jadi, meski hari lahirnya tanggal 23, tp saya kasih tanggal 22 malamnya, soalnya dulu pas ultah pertama saya setelah jadi istrinya pas ulang tahun saya dikasih kado sehari sebelumnya setelah magrib, kata abi, 'di islam kan pergantian harinya pas magrib'. dan itu cukup membuat saya terkesan :) makasih abi..

Selasa sore kami pulang habis magrib karena memang Jakarta sedang hujan sore hari nya, ternyata jalanan luar biasa macetnya, yang biasanya 1,5 jam sudah sampe rumah, kemarin harus ditempuh 2,5 jam perjalanan. sampai di rumah Ila pas bangun gara2 digigit nyamuk, dan begitu melihat kami langsung senang, malah main dan gak jadi tidur. setelah abi makan, kadonya udah kami taruh dekat bantal, jadi kisahnya itu kado dari Umi dan Ila. Ila gak tidur2, malah bersuara keras wa..wa..wa..wa.. haha jadi kami anggap saja sedang menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk abi... :)

Selamat hari lahir ya Abi nya loi.. semoga usia yang Allah berikan kepada Abi penuh dengan keberkahan, dimudahkan segala urusannya, dan menjadi Imam yang bisa membawa kita sekeluarga ke SyurgaNya kelak.. amin... :)

Senin, 14 April 2014

Kreasi Murah Meriah ^^

Sudah 2 minggu kami sekeluarga tinggal di daerah Pondok Aren. Ternyata banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Tibalah pada hal-hal kecil yang bukan primer lagi. pada akhirnya untuk yg ini, kami mencoba untuk meminimalisasi pengeluaran. berikut beberapa Ide yang terlahir karena desakan kebutuhan:

1. Tempat Handuk

Di kontrakan saya yang lama handuk mandi diletakkan pada besi memanjang yang ada di kamar mandi, sehingga lebih mudah kering karena dijeberkan dengan lebar. nah, ketika di rumah, awalnya kami hanya memasang tempat cantelan2 di kamar mandi sehingga handuk harus di jemur di luar agar kering. tapi seringnya ketika masuk kamar mandi lupa ambil handuk dulu. jadilah diputuskan untuk mencari tempat jemuran handuk. survey2, harga yg paling kecil sekitar Rp80rb an, tp itupun harus makan tempat untuk naruh. akhirnya mau konsep yang seperti di kontrakan, pakai besi di kamar mandi, googling ternyata harganya sekitar Rp250rb.. hmm.. mahal juga. dan pada akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan rel atas untuk pintu. lumayan, lebih murah, hehe.

Before
After

Sedikit sharing pengalaman beli rel atas pintu di Cipadu, jadi waktu itu saya nanya harga per meter Rp 40rb, trus sy tawar Rp35rb, setelah ditanya saya mau beli berapa meter, sy bilang 1,5 meter, dan deal dg harga tsb (sy kira itu harga net per meter, mau dipotong berapa juga terserah pembeli), trus sy minta di potong 2, ternyata kalo mau beli dipotong 2, mau dapat 4 cup dan 4 penyangga harganya jadi Rp 102rb an, trus kalo belinya 1 meter harga netnya (2 cup dan 2 penyangga) Rp 60rb, trus kalau 1,5 meter (2 cup dan 2 penyangga) Rp.52rb. Puyeng dengan harga tsb, akhirnya saya beli 1 meter dan 0,5 meter, dengan 2 cup dan 4 penyangga Rp. 75rb, alhamdulillah, meski yg satu gak pake cup tetep bagus kok, bisa di coba :)

2. Alas Meja

Meja makan didapur berwarna gelap, keramiknya sudah gelap, agar lebih cerah saya putuskan untuk membuat alas meja untuk meja makan. Awalnya mau memanfaatkan kain sisa baju dinas Abi, warnanya biru. trus pas nyari di Cipadu untuk rumbai2nya, adanya warna salem (kebetulan warna kursinya agak coklat salem juga), itupun sebenarnya bahan untuk jendela atau pintu (sejenis bitrase), lumayan juga, Per meternya sekitar Rp15rb, bisa dipotong untuk rumbai2nya. selanjutnya mencari bahan untuk alas meja. bingung gak nemu2, akhirnya saya ambil bahan yang mengkilat (lupa namanya).
bahan sebelum dan setelah dipotong

 Btw pembaca, saya gak punya mesin jahit ya, Abi pernah belikan yang pakai batrai itu, tp saya belum tau cara menggunakannya, selalu lepas jahitannya, ada yg bisa mengajari??
Akhirnya saya jahit pakai tangan.. dan hasilnya.. tada...

maaf agak kabur :)
 sisanya masi bisa buat tutup galon

3. Rak dari Sisa Bahan Kain

Lemari yang biasa kami pakai untuk menyimpan bedak dan perkakas kecil oleh Abi ditaruh di dapur untuk meletakkan bahan makanan seperti gula dll.. trus bedak, parfum dan yang lainnya??? life must go on (lebay)..jadi lah dibuat rak dari kain sementara, nanti kalo ada kesempatan baru kita beli ya Bi..
Dengan berbekal Sisa bahan seragam Abi, dan pita kotak2 yang dulu saya beli tanpa tahu untuk apa, akhirnya jadilah rak kain kecil2 yg bisa di gantung di dinding (lumayan untuk menghemat tempat) :)

kapan2 bisa ditambah lagi di cantelan lain :)
 

4. Nomor Rumah

Yaps.. nomer rumah dibuat dari kain flanel yang diisi dakron, kemudian beli talenan yang bentuknya cukup menarik, tadinya mau segi 4 biasa, tapi ternyata ada yang berbentuk apel.. jadilah pilih yang apel :)

harusnya D-16, tapi karena gak muat cukup 16 saja :)


Kamis, 10 April 2014

Bersalin @ RS Muhammadiyah Kediri

Sekedar sharing ya pembaca, dan semoga bermanfaat :)

Pengalaman saya ini terjadi pada April 2013, sudah agak telat untuk menuliskannya, tapi.. lebih baik terlambat ketimbang tidak sama sekali. 

HPL anak pertama saya adalah 8 April 2013, ketika itu saya dan suami berencana untuk persalinan anak pertama ini di Jakarta, karena memang kami berdua bekerja di jakarta. Saya pun mulai mencari info berapa kira-kira biaya yang dibutuhkan untuk proses melahirkan di Jakarta. Sebuah RSIA tempat saya kadang periksa selama kehamilan pun saya cek harganya, untuk kelas 1 atau 2, yg persalinannya normal yang dibantu bidan kala itu sekitar 5 jutaan atau lebih. karena RSIA ini tidak menerima askes (yg saya miliki hanya askes), akhirnya menjelang 7 bulan keatas saya berpindah ke RS yang menerima askes, meski harganya hampir sama paling tidak masih ada pengurangan dari askes.

Karena sesuatu hal, ketika usia kehamilan saya sudah 8 bulan keatas, saya terpaksa harus merubah rencana tempat persalinan tersebut ke Kediri Jawa Timur. Di sana terdapat beberapa RS yang cukup terkenal, tetapi karena suatu pertimbangan keluarga suami saya biasa menggunakan RS Muhammadiyah, kami pun merencanakan untuk bersalin di sana. Sebelum cuti sayapun mencari2 informasi tentang RS ini, ketika itu saya menemukan website nya (http://rsmadkotakediri.com), saya lihat disana biaya rawat inap perharinya yang kelas VIP hampir sama dengan kelas 2 atau 1 di Jakarta. wah lumayan pikir saya. Ada pula paket apabila melahirkan normal yang bisa pulang dalam sehari, itu tarifnya sekitar satu juta saja. sedangkan untuk yang mengambil kelas VIP, ada program baru mereka yaitu spa setelah melahirkan. Cukup menarik kan..

sekitar 3 minggu sebelum HPL dan setelah cuti saya pun berangkat ke Kediri, mengingat saya juga harus segera mulai kontrol di sana agar paling tidak saya sudah familiar dengan petugas ataupun dokter di sana. ternyata dokter kandungannya tidak terlalu banyak, jadi kalau dijakarta saya biasanya mencari dokter yang perempuan, akhirnya karena tidak bisa memilih, dokternya laki2. kontrol pertama saya ditemani mertua, karena suami harus kembali bekerja di Jakarta, setelah USG, dokternya cuma bilang kondisinya, tidak terlalu banyak mengobrol, cukup singkat, dan saya tidak diberi kesempatan bertanya. awalnya saya cukup heran, mungkin budayanya memang berbeda (soalnya saya di Jakarta biasanya ngobrol dan nanya2 dulu sama dokternya). Pas ambil obat dan nebur resep, cukup kaget lihat harganya, tidak sampai RP150 rb sudah pake obat, ternyata Biaya USG td cuma Rp 60,000,- haha.. sesuai sama harganya ternyata, mengingat selama kontrol di Jakarta seringnya Rp 350rb, bahkan pernah net dengan obat diatas 500rb, dan paling murah terakhir periksa di Jakarta 250rb.

Akhirnya tibalah pada hari H, saat itu hari minggu tanggal 31 Maret 2013, siang hari sudah ada flek, kata kakak saya yang dokter, dan ibu saya berdasarkan pengalamannya, kalau mereka biasanya flek itu sudah menjadi tanda awal akan melahirkan, meski melahirkannya bisa besok atau besoknya lagi. akhirnya suami yang sudah bersiap2 kembali ke Jakarta menunda dulu keberangkatannya. Senin Pagi Jam 2 dini hari, karena kontraksi sudah 12 menit sekali, akhirnya saya diantar oleh suami ke RS Muhammadiyah tersebut, setelah cek, ternyata baru pembukaan 1, kami pun diberi tawaran untuk pulang atau ambil ruang perawatan. Akhirnya suami saya mengambil ruangan untuk rawat inap, mengambil ruang perawatan VIP, agar yang nunggu juga bisa beristirahat. alhamdulillah dapat.

setelah itu saya dibawa ke Ruang perawatan, untuk kelas VIP tersedia sabuah ranjang pasien, TV, AC, Lemari, kulkas, Bangku yang bentuknya seperti kasur kira2 ukuran 1x2 meter, bangku dan meja, kamar mandi. untuk makanan, pasien diberi buah, sarapan, makan siang, makan malam, air minum. peraawatnya juga ramah-ramah. 

Pagi setelah subuh, ada petugas yang mengecek kondisi, cek tekanan darah. setelah itu jam 8 diinfokan kalau jam 10 akan dibawa ke ruang persalinan dan induksi. Di ruang persalinan terdapat beberapa ranjang persalinan dan box bayi, masing2 ranjang di tutup dengan tirai, dan petugas kesehatan yang berjaga. tidak lama setelah induksi di ruang persalinan, ada satu pasien yang akan melahirkan, dengan kondisi tekanan darah tinggi, jadi pas saya melahirkan di ruangan itu ada dua pasien termasuk saya. Pukul 12.15 WIB, akhirnya lahirlah putri pertama saya, yang persalinannya dibantu oleh beberapa tenaga medis, tp saya tidak tau itu bidan semua atau ada dokternya, sepertinya sih ada 1 dokter wanita. RS ini cukup berkonsep modern, karena dia sudah menerapkan IMD tanpa diminta (meski hanya sebentar) dan juga dengan Rawat gabung (bayi satu ruangan dengan IBu). dua jam setelahnya saya dan putri saya tetap di ruangan itu untuk observasi. setelah 2 jam saya dan putri saya dikembalikan ke ruang perawatan. Malam hari, ada kontrol dari dokter Spesialis kandungannya, dan juga dokter anak.

Hari selasa siang, kami sudah diijinkan untuk pulang, sebelumnya putri saya ditindik dulu (sesuai permintaan), dan saya di SPA (spa nya ya seperti luluran gitu), intinya sesuai dengan yang sy baca di web sebelumnya. dan ternyata mereka menyediakan layanan untuk antar pulang ke rumah sudah include ke biaya total. Sore menjelang magrib itu akhirnya kami pulang ke rumah. oh iya biaya total saya selama disana adalah... mm net nya lupa.. hampir 2 juta, tapi gak sampai 2 juta. dengan persalinan spontan (normal) dan kelas VIP, serta tanpa askes, alhamdulillah. 

Sekian pengalaman saya, semoga bermanfaat, bagi yang sedang mencari2 resensi tempat melahirkan di kediri. :)




Rabu, 09 April 2014

Surat Pertama Untuk Putriku Ila

Selamat Ulang tahun yang pertama anakku...
Semoga usia yang Allah berikan penuh dengan keberkahan :)

Maaf ya sayang, Umi baru bisa menulis di sini hari ini, tanggal 10 April 2014, padahal kan Ila miladnya tanggal 1 ya nak, jadi seharusnya nulisnya Selasa minggu lalu. Umi akan bercerita sudah sepintar apa anak Umi di usia satu tahun ini. Ila sudah bisa jalan dengan pelan-pelan dan hati-hati, meski masih goyang-goyang. jalan dari sofa ke rak TV, kira2 6 langkah atau lebih. kadang Umi khawatir kalau jatuh, jadi Umi coba pengangi tanganmu, tapi ternyata Ila lebih senang belajar jalan sendiri, jadinya menolak tawan umi untuk membantu. kalau Umi mengulurkan tangan dari depan(maksud Umi untuk memotivasi Ila supaya jalannya lebih semangat), eh Ila malah berhenti belajar jalannya, trus malah ngulurin tangan minta gendong.. haha.. ya sudahlah, jadi kalau lagi belajar jalan Umi cuma liatin aja, gak pake action apa2.

 Gigimu sudah 2 nak, bagian bawah semua. kalau nemu jempol kaki langsung digigit, jari tangan apalagi (tp kalo jarinya sendiri gak mau gigit). gigimu cukup tajam sayang, jadi kalo gigit sekuat tenaga gitu, sampe sakit, mungkin karna Ila belum tau ya kalo digigit itu sakit, hehe.

Ila sekarang juga suka sekali ngemil, meski makan kadang banyak kadang engga. tp paling suka ngemil makanan ringan, terutama jenis krupuk yang agak keras, seperti peyek, rengginang, dll. sebenernya kamu belum boleh begituan nak, tapi karna Umi gak tega, ya sudahlah Umi kasih aja.

Di usia setahun ini, Ila juga udah ngerti Uang, kalo umi atau Abi lagi pegang uang lembaran, pesti dekatin trus mau ngerebut, "Abi, Ila udah minta uang jajan" biasanya Abi ngasih Ila uang Rp 2.000,- sambil bilang "Buat beli Taro", padahal nak, Taro yang di Alfa itu sering nya adanya yg Rp 4.500,-, nanti kalo Ila udah gede, protes sendiri ya nak..

Dari segi suara, Ila udah bisa bilang mamamama.. papapapa.. apa.. buah.. dan ngomong sesuka hati kalo lagi seneng. yang udah ada artinya adalah am..am..am.. itu kalo kamu mau minum sayang.
kalo misalnya umi naroh gelas diatas meja tamu, Ila akan jalan kesana, trus mau ngambil gelas sambil bilang am..am.. baru itu yang Umi ngerti artinya. kalo lagi minta sesuatu tapi gak kebeneran, pasti Ila akan mukul2 gitu.

Trus kalo siap2 mau berangkat kerja, kamu juga udah ngerti pesti gak mau pisah, Umi gerak sedikit pesti minta gendong. tapi kalo memang udah mau berangkat, Ila digendong mbah yah sambil main diluar, trus salaman dan dadah... sambil senyum2.

eh iya, ulang tahun pertama ini, Ila udah di rumah sendiri, soalnya kita baru pindahan hari Sabtu nya, Ila ikut sibuk kesana kemari, ngeliatin om Dafi yang ikut bantuin pindahan. siangnya gak bisa tidur karna kepanasan (AC nya belum datang). trus pas asik jalan-jalan sendiri gitu, eh Ila jatuh kebentur pinggir pintu, jadi memar deh.. nggaris begitu.. besok hari minggunya, kamu sakit sayang. demam tiga hari, setelah tiga hari itu, udah gak panas, tapi rewel banget. ternyata keesokan harinya muncul merah-merah dimuka dan badan. tapi setelah itu alhamdulillah udah sembuh, dan mau main lagi, meski makan belum selera, dan pas sakit itu nak, Umi lagi ada tugas diklat di Pancoran, dua hari Umi ijin pulang lebih awal, soalnya Umi khawatir.

Sekian dulu ya nak, semoga Allah senantiasa memberikan Keberkahan kepadamu, jadi anak sholihah :)