Senin, 26 Agustus 2013

Ila dan Popoh


Awalnya kami merencanakan kelahiran pertama anak kami di Jakarta, namun karena sesuatu hal rencana tersebut mendadak berubah, yaitu di Kediri, kampungnya si Abi. Jumat sore, 15 Maret 2013, saya sama si Abi berangkat ke Kediri. HPL dari USG awal 8 April, tapi kalau dari perhitungan bidan HPL nya 18 Maret, makanya kami anggap tanggal 15 Maret adalah tanggal yang cukup tepat. 

Sore itu kami berangkat naik Gajayana. Rasanya aneh, dengan perut besar dan guncangan yang tidak terlalu keras, tetap saja ada yg bergerak2 diatas perut, jd kalo goncangan agak keras saya akan memegang perut. Kalo ke toilet (biasanya jarang ke toilet kalo lagi di kendaraan, tp karena lg hamil besar mungkin jadi agak sering ketoilet) harus dianter dan ditungguin si Abi.

Abi pulang kembali ke Jakarta pada Hari minggu sorenya. Dan hari-hari berikutnya saya ditemani Ibu menunggu kelahiran Aqila (kadang di panggil Qila, Ila, kalo abinya malah manggil Loloi). Untuk ukuran rumah segitu (yg saya anggap besar untuk dihuni dua orang) saya merasa sepi dan takut, hingga pada akhirnya tiap malam Ibu nemani tidur di kamar (hehe..penakut sih..). Tiap malam Ibu gak pernah absen sholat malam. Jadi kalo mau ke toilet bisanya setelah Ibu ambil wudhu, jadi berasa ada orang, gak sepi. Hari-hari awal kepasar, dan kontrol ke RS naik becak, soalnya Ibu juga gak berani nggoncengin saya yang hamil besar. Setelah beberapa kali ke pasar, akhirnya saya fikir terlalu boros juga, dan lama (sekali pulang pergi ke pasar paling tidak RP30.000,- bahkan lebih untuk transport becak nya) akhirnya saya beranikan diri untuk naik motor saja sambil nggoncengin ibu pelan-pelan. Ternyata mengasyikan, saya yang dulunya penakut naik motor, sekarang malah sering naik motor dengan kondisi hamil besar (hihi.. kalo ketahuan mamak bisa dimarahin nih). 

Waktu berlalu, seminggu kemudian Abi datang ke kediri, begitu juga Adikku yg cantik dek Ayu. Sabtu dan minggu adalah hari yang cukup menyenangkan, karena pada kumpul. Dan hari selanjutnya.. sepi.. hanya kami berdua, saya dan Ibu. Ila belum juga lahir..
Minggu berikutnya Abi pulang lagi, kali ini libur agak panjang, hari Jum’at Abi sudah sampai di Kediri. Sabtunya Saya, Ibu, Abi dan dek Ayu  menghadiri kondangan temannya Abi di Tulungagung. Selesai kondangan, kamipun singgah ke Pantai Popoh yang juga terletak di Tulung Agung. 

 Si Adek yang cantik sedang berpose :)

Di Pantai Popoh ini saya lihat banyak batu, tidak berpasir seperti pantai-pantai lainnya, banyak kapal nelayan (tp karena kami datang sudah sore, jadi sudah agak sepi). Lingkungan di sana terlihat tidak terlalu terawat, ada arena bermain yang usang, beberapa sampah berserakan, penjual yang berdagang souvenir tidak terlalu banyak dan sepi pengunjung. Namun masih terlihat bahwa dulu (mungkin saat masih jaya) pantai itu terawat, terlihat dari adanya arena bermain, patung2 yang sekarang sudah usang. Dan bahkan si Adek (dek ayu)menurut cerita dan foto yang ada dulu pas masi kecil menaiki patung angsa disana (dulu masih bagus) dan sekarang masih ada namun sudah usang dan rusak di beberapa bagian.

 Adek, Ibu, dan Saya

Adek berpose dengan Angsa dengan paruh yang sudah rusak dan leher angsa yang sudah tidak mulus lagi 
(konon kabarnya dulu pas kecil Adek juga pernah berpose di sini tapi angsanya masih bagus)

 Abi, Umi dan Ila (ups, dua hari sebelum Ila lahir :D)

Pertama datang kami membeli ‘pentol bakso’ untuk di emil jadi makanan ringan. Dan ketika mau pulang kami ke salah satu rumah makan yang ada disana untuk minum dan sambil memesan Ikan Dorang bakar untuk dimakan di rumah. Setelah itu kami pulang ke rumah, dan sebelum magrib kami sudah sampai di rumah. Makan malam dengan ikan Dorang, Ila juga ikut makan kan nak.. hehe.

Sekian dulu tulisan tentang Ila dan Popoh nya... sampai ketemu lagi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar